sesuatu yang sempat tertunda
aku tak ingat lagi tentang malam-malam lalu, ketika matahari yang terbakar itu ditelan gelap. yang aku ingat saat ini adalah kau, makhluk lindap yang diam-diam menggenapkan sunyi malam. sempurna sudah segala rasa. kau datang lantas menghilang. sungguh, aku ingin memelukmu dan berharap waktu terhenti saat ini. membiarkan kita menjadi abadi. menjadi tuhan bagi diri sendiri. menjadi pemilik teguh dari hati.
tapi hanya kau yang benar-benar menjadi tuhan. sedangkan aku masih juga sama, perempuan dengan rindu yang terlampau menggebu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar