murka bapa
amarah jadi lautan di matamu
menghanyutkan cinta setulus matahari
menenggelamkan matahari setulus cinta
di matamu, aku menjelma rajah
dimantrakan dengan segala dengki
aku perempuan penuh laknat
dicambuki maki bapak
diciumi benci ibu
aku perempuan kecil jelmaan rahwana
dikutuk empat juta orang atas khianat
yang bersarang di dada kanan.
bumiallah, 27 november 2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar