membaca peta di matamu
dimatamu kulihat peta kota tempat semuanya bermula
kau yang menggariskan rindu tepat di jantungku
menorehkan satu demi satu kalimat panjang tentang
masa depan. menjadi simbol tentang gerimis
yang meringis
aku ingin pulang saat menatap hitam matamu
aku ingin kembali ke masalalu ketika bola matamu
berkilat serupa api menjilatjilat sunyi di tubuh adam
aku ingin terbang, membawamu menuju kota tempat segala
mimpi lebur dalam karungkarung ingatan tentang airmata
kau telah menuliskan kalimat panjang tentang manusia
tentang rindu yang abu, tentang hidup yang redup
dan aku tak mungkin kembali tanpa kilat matamu
yang memaku
jogja, 08 desember 2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar