aku tak pernah dengan benar-benar membiarkanmu pergi, sayang! tapi lidah ini kelu, saat harus kukatakan: "diamlah disini selamanya!"
aku hanya bisa mengiringi kepergianmu dengan senyum paling getir, dengan ucapan paling lirih, "selamat menyusuri kembali jalan masalalu!"
"suatu saat, akan kuajak kau ke sana. tempat masa kecilku terkubur!" katamu, sedetik sebelum ucapan selamat tinggal dilantunkan.
sekejap, engkau menjadi titik paling jauh, tak bisa kujangkau lagi.
aku kehilangan kabar tentangmu!!!
BumiAllah, 04 Desember 2002
19:28 pm
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar