aku bersyukur, semua orang sepertinya mulai bahagia sekarang
ada banyak pernikahan yang tak pernah bisa kudatangi
ada banyak perayaan kelulusan juga perayaan ulang tahun
semua kegembiraan itu tiba-tiba saja membuatku
merasa semakin sepi
aneh memang. di saat segala kebahagiaan berdatangan
di saat semua tertawa gembira, aku masih saja berdiri di sini
memandang semua orang dengan dada yang hampir pecah.
sepertinya aku tak sanggup lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
2 komentar:
Kamu bisa yang sedemikian lugas menancapkan katakata di blogmu.
Jika Jumat malam aku jadi singgah di kotamu, temani aku bersimpuh pada malam, dengan menatap kerlip bintang di langit yang pekat. Sekalipun mungkin tanpa suara dan hanya ada derak suara serpihan dari dadamu yang pecah itu.
Berharap hari esokmu masih dijelang.
dan akhirnya kutemani kamu, tca. kutemani kamu menjelajahi jalan-jalan kota yang makin hiruk. kutemani kamu kembali ke masa lalu yang sempat hilang. aku menemanimu malam ini. juga esok. semoga.
Posting Komentar