Kado Ulang Tahun
:mandala
masa kanakkanak kita telah lenyap sekarang
tak ada lagi pohon cemara juga lapangan sepak bola
hanya etalase yang berderet dan sebuah gedung bioskop
dengan layar paling besar
kita makin tumbuh dewasa sekarang
kamu sudah punya motor besar, bukan lagi motor khayalan
melihatmu melesat di riuh jalanan
aku ingat saat kita menyusuri jalan sepulang sekolah
dan aku terjerembab di sebuah selokan
kamu berlari, mencari bantuan
membawakanku hangat peluk ibu
kamu kena marah dan aku menangis kesakitan
berapa usiamu sekarang?
dua puluh sembilan bukan?
tapi kenapa aku merasa baru saja kemarin
kamu mengantarku sekolah dengan seragam putih merah.
08 April 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
4 komentar:
aku selalu suka puisi untuk anak, yang juga kubuat beberapa bagi anak-anakku.
salam,
Yo
puisi anak atau puisi tentang masa kanak-kanak bang yo? hehehe...
masa kanak tak pernah bisa beranjak
meski putih rambut, dan kulit keriput
dedy tri riyadi: begitulah mas, masa kanak memang memori yang seringkali sulit terlupakan.
Posting Komentar