menjelang pulang
duduk pada kursikursi tua ini
aku merasa kita kembali ke tempo lalu
memandang gerimis di luar
aku merasa tak mungkin sanggup lagi melawan ingatan
puntung rokok itu telah sekian puluh jumlahnya dalam asbak
gelas kopi milikmu, Yusuf
cangkir teh panas milikmu, Fahmi
pisin es krim milikmu, Mifta
dan gelas es teh milikku telah kosong sejak tadi
tapi kita sepertinya enggan beranjak juga
tak ada yang bicara keberangkatan di sini
meski kita samasama tahu, akan ada yang pulang malam ini
sebagai seorang pejalan, aku masih harus memikul ransel
memutar jalan menuju satu-satunya arah
tempat segala kepergian diawali
kita, terutama aku, lebih memilih tak bicara apaapa
menghayati sejarah dari rangkai cerita yang kubangun
dari airmata juga darah
djendelo, 20 februari 2007
17:10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
negeri di atas awan itu, katon! dulu, saya tak percaya ada negeri di atas awan, meski berulang kali saya mendengarkan lagu milik katon bagas...
-
putih bolong beginilah ketika alam mencoba berteriak dan melawan. sesuatu tiba-tiba menjelma batu. air, pepohonan, tanah dan dedaunan tak la...
3 komentar:
.
hey hey hey!
dari mana kau datang?
ke sana kau juga akan pulang
menjelang pulang. sebuah pertanyaan datang. akankah kau menungguku di depan gerbang? :D
Posting Komentar