Juni 22, 2006
mengeja namamu dalam selembar surat adalah menitip mimpi pada bebatuan di seberang sungai. aku pada akhirnya harus belajar mencatat dingin pada temperatur sunyi yang terluka, sebab tak ada kaidah apapun yang mampu menjelmakan kita menjadi pecinta yang bahagia. karena lagi-lagi, kita hanyalah pejalan di belantara kata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
negeri di atas awan itu, katon! dulu, saya tak percaya ada negeri di atas awan, meski berulang kali saya mendengarkan lagu milik katon bagas...
-
putih bolong beginilah ketika alam mencoba berteriak dan melawan. sesuatu tiba-tiba menjelma batu. air, pepohonan, tanah dan dedaunan tak la...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar