Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
9 komentar:
ini tangannya siapa sihh??..:-P
Hore! Sekarang mah bisa ngasih komentar.
tanganku donk.
jelek ya?
ehehhee..
tunangan maksudnya, wid?
bukan tunangan, sekarang jarinya ada lima :D
hehehhe...
iya mas fattah, kalo dulu jarinya empat. makanya gak dipasang di blog. karena jarinya sudah lima, makanya mau pamer. hihihi :P
memang benar kata-kata tidak akan pernah bermakna dan biarkan semuanya tetap terjadi!
layung, ada banyak kata bermakna. tapi benarkah kita menggalinya? jangan bicara tak bermakna sebelum kita benar-benarnya mengupasnya.
benarkah? bisakah orang-orang menghargai/menghormati kata-kata atau bisakah orang konsisten dengan kata-katanya semuanya hanya untuk kepentingan tidak lebih dari sebuah kemunafikan! memang suatu hal yang manusiawi tapi sungguh itu membuatku muak! tapi mungkinkah karena aku juga seorang munafik? entahlah!
Posting Komentar