akhirnya aku menemukan udara baru
aku kembali bernafas
tanpa sesak, tanpa lesak
aku sudah bisa berteriak nyaring lagi
memaki dunia
memaki kau, lelaki!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
4 komentar:
MEMAKI tak ada guna,hal pasti kepedihan adalah anugerah bagi hidup yang statis!
memaki memang tak berguna. tapi minimal membebaskan selaksa keperihan itu untuk sementara. tak pernah selesai sebetulnya, hanya membuat menjadi sedikit lapang.
menikmati kepedihan mungkin salah satu jalan yang tidak hanya bebas sementara,akan tetapi lebih tangguh kita sebagai manusia berakal!!!!
manusia berakal?
tapi saya terlalu serig melihat manusia yang terkadang lupa bahwa dia punya akal.
Posting Komentar