ritus bulan
aku tak pernah tahu berapa lama engkau singgah disini
tapi iramamu serupa detak jam dinding yang kuhapal
dentingnya pada pusara matahari dan ritus rembulan
senja yang larut pada laut
melukis samar wajahmu lewat terjal karang
sedang camar pulang ke sarang merajut mimpi
atas rindu ibu
perjalanan ini kekasih
telah kulewati dengan kaki pincang dan luka di dada kiri
menggoreskan tanda merah pada batubatu, pepohonan
dan tanah basah. sedang angin sudah sejak lama
membawa amis darah ke setiap penjuru
di belantara mana kita akan bertemu?
sebab aku mulai letih menghitung rasi, membaca cuaca,
menentukan musim bagi para pecinta yang berziarah
di kuilkuil para dewa.
BumiAllah, 05 oktober 2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar