mendekatlah!
dirindu yang mana harus kuteriakkan cinta?
sedang baitbait yang kau kirim bersama badai rindu
hanya menjelma lirih di batubatu
aku menangkap isyarat ketakberdayaan dari matamu
saat kelopak mawar menjadi pertanda musim segera
berganti
dihutan yang mana harus kubangun gubuk peristirahatan?
sedang perjalanan masih harus ditempuh dengan atau
tanpa mimpi tentang sebuah negeri
aku menangkap ketakutan dari getar suaramu
saat kalimat demi kalimat terucap menjadi nyanyian sepi
yang paling sunyi
kita telah larut berjalan
tertatihtatih menghitung luka dalam dada
haruskah kita berhenti untuk tidak bersama lagi?
sedang pengembaraan masih menunggu kaki kita
menjejak di atas tanahnya yang gersang. bukankah kau
yang berkata, "kita bisa mencipta matahari, bulan dan
bintang pada rotasi bumi tempat kita berpijak!"
mendekatlah,
dimataku masih ada mimpi kita.
BumiAllah, 29 Agustus 2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar