solitude
ketika dering tak tertangkap lagi
dan monitor enggan berkata apa pun
menangislah seribu semut dalam diri
mencipta airmata pada seribu lautan
dimana engkau?
dalam diam samudera mengamuk
gelombangnya menghempas jantung
gemuruhnya memantul di tebingtebing hati
menyisakan jejak di lembahlembah duka
aku linglung mencari ketiadaan dalam kehadiran
mungkin kobar api dari matamu mampu
menuntunku, maka kubakar dupa di rahimmu
lalu kukirimkan sepotong doa
engkau dimana?
masih juga kucari wujudmu
sebab ketuaanku selalu rindu pelukmu yang lapang
hasratku masih memuja namamu sebagai seseorang
yang diamdiam kunanti kehadirannya.
BumiAllah, 07 Juli 2003
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus
Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...
-
Cikurai Suatu Ketika 04-06 Juli 2008 Di antara kami belum pernah ada yang sebelumnya ke Cikurai. Gunung yang terletak di kota Garut ini nyat...
-
jejak kita akan tercatat dalam sejarah perjalanan. pada setiap persimpangan jalan akan senantiasa ada yang tertinggal. walau hanya sekadar c...
-
perempuan macam apakah saya? pagi tadi, seperti biasa, saya berangkat ke kampus dengan memakai sandal jepit hitam, celana jeans hitam, dan j...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar