Maret 27, 2013

Bapak, dan Perasaan Kehilangan

saya bukan anak yang berbakti. telah banyak luka yang dirasakan orangtua tersebab saya. namun sungguh, meski saya anak yang durhaka, namun perasaan kehilangan itu begitu terasa. bahkan, terasa sekali karena saya tahu, saya belum bisa membahagiakan bapak.
dari bapak, saya belajar untuk mengubah kesakitan menjadi kekuatan. dari bapak juga saya mengerti apa arti sumarah. pasrah. pasrah bukan berarti menanti nasib membawa diri kita ke mana dia mau. namun pasrah adalah bergerak senantiasa, lantas hasilnya, serahkan pada sang maha kuasa.
saya tahu, saya bukan anak yang berbakti. namun kehilangan bapak bagi saya seperti kehilangan matahari. kehilangan cahaya yang setiap saat akan menuntun saya melewati terowongan paling gelap dalam hidup.
selamat jalan, bapak...
semoga Allah Swt, memberikan tempat paling utama untukmu...
Amin.


Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...