November 07, 2006

hanya lewat

aku menangkap suara hujan di kejauhan
langkahnya membawa serta angin

aku keluar dengan sukacita
kulihat di pundaknya yang basah
berkarungkarung awan sarat kehidupan

aku berteriakteriak memanggilnya
aku ingin dia mampir di tanahtanah gelisah milik kami
duduk sebentar di dahandahan yang meranggas
dan aku berharap dia mau mampir di rambutku yang kering

tapi teriakanku membentur cadas
menguap di panas suhu kota

hujan hanya lewat
dia sudah punya alamat.

07 November 2006

November 05, 2006

ingatan yang kacau dan perjalanan yang kelam

ingatanku kacau sejak seseorang memutuskan untuk pergi
aku seringkali merasa kalau kemarin adalah hari ini
dan hari ini adalah masa lalu
semua peristiwa begitu detail aku ingat, tapi soal waktu
aku angkat tangan

tentang perjalanan yang kelam itu
aku sebetulnya tak ingin menceritakannya. tapi tak bisa
aku seakan diteror untuk terus mengingatnya
meski tak jelas apakah itu kemarin atau kemarinnya lagi

aku berangkat untuk melarung sesuatu, mungkin dosa
mungkin juga bukan. aku tak lagi bisa menafsirnya

sesuatu itu aku larung ke dalam kelam malam
aku menamainya Saga. dia berangkat sendirian
tanpa ada upacara. hanya sesaji seadanya

sungguh, aku ingin berangkat menemaninya
tapi Saga, dia ingin aku tetap hidup
agar dia bisa muncul kapan saja dia mau
menghantui setiap tidur dan bangunku
dia ingin aku merasakan
betapa tersiksa menjadi terbuang dan dilupakan.

Hutan untuk Masa Depan: Kisah Inspiratif A'ak Abdullah Al-Kudus

Beberapa bulan ke belakang, tepatnya bulan Maret 2023, kawasan hutan Lindung Ranca Upas rusak, hamparan bunga rawa tak bersisa. Kerusakan ka...